Thursday, May 17, 2012

Saat Meliput, Wartawan Ditelanjangi Oleh FPI Gara-gara Dikira Batak

Anggota Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK), Tantowi Anwari, mengaku ditelanjangi ketika sedang meliput peristiwa pelarangan ibadah terhadap jemaat Gereja HKBP Filadelfia, Tambun, Bekasi, pagi tadi. "Seharusnya polisi bisa memberikan jaminan bagi warga untuk beribadah," kata Thowik, sapaan Tantowi, dalam konferensi pers di kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) hari Minggu, 6 Mei 2012. Berikut ini kronologi penyerangan terhadap Thowik.

[imagetag]

Korban peristiwa pelarangan ibadat HKBP Filadelfia Antowi Anwari (kanan) saat konfrensi pers. Tantowi Anwari dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) menjadi korban penyerangan dan pemukulan massa FPI saat meliput peristiwa pelarangan ibadah terhadap jemaat HKBP Filadelfia di Bekasi

Pukul 09.00:
Sekitar 500 orang menghadang di jalanan menuju lokasi ibadah jemaat gereja HKBP Filadelfia di Desa Jejalen Jaya. Sempat terjadi ketegangan antara masa dan pihak HKBP, karena Satpol PP ikut menghadang jemaat. Negosiasi dengan Satpol PP mengalami kebuntuan dan para jemaat HKBP pulang.

Pukul 09.15:
Massa berada di depan Klinik Medika Jejalen Jaya. Di sana jemaat masih berdatangan untuk mencari info apakah ibadah masih akan dilangsungkan atau tidak. Namun jemaat dikejar-kejar serta diteriaki dengan kata-kata yang tidak pantas.

Pukul 09.20:
Anggota FPI menyeret serta meminta Thowik menjelaskan arti kata-kata 'Melawan Tirani Mayoritas' yang ada di kaos Thowik. Menurut Thowik, tulisan di kaosnya bertujuan mengkampanyekan Indonesia damai untuk semua golongan. Namun FPI menganggap Thowik menentang Islam. Thowik pun dipaksa untuk membuka kaosnya oleh anggota FPI.

Pukul 09.30:
Thowik diteriaki dengan kalimat, "Ini Batak!" oleh anggota FPI. Thowil kemudian sempat dipukul dan ditendang. Ia kemudian dibawa oleh seorang polisi ke kantor Kepolisian Sektor Tambun.

Pukul 09.45:
Thowik sampai di kantor Polsek Tambun. Polisi memeriksa identitas Thowik dan meminta penjelasan tentang kronologi kejadian. Namun Thowik menolak mengikuti proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Menurut Thowik, jemaat Gereja HKBP Filadelfia, telah dua kali mengirim surat kepada Kapolri. "Berisi informasi, kalau terjadi sesuatu yang tidak beres," kata Thowik. Ia datang ke konferensi pers dengan mengenakan kaos berwarna abu-abu.

sumber

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites