Thursday, June 28, 2012

FPI: Bubarkan KPI, Jika tak Mampu Tindak Artis Pemeran Banci!

[imagetag]

Ist

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) digaji oleh rakyat. Jika KPI tidak bisa menertibkan artis-artis atau televisi yang menayangkan kemaksiatan, termasuk menampilkan artis 'kebanci-bancian', lebih baik dibubarkan.

"Selama ini kerja KPI apa? Jangan melempem, karena KPI digaji rakyat. Kalau KPI tidak bisa menertibkan artis-artis atau televis yang menayangkan kemaksiatan bubarkan saja," tegas Ketua Ketua Front Pembela Islam (FPI) DPP DKI Jakarta Habib Salim Al Attas alias Habib Selon kepada itoday (28/6).

Secara khusus Habib Selon menyorot aksi artis di televisi yang berperan kebanci-bancian. "Artis bencong ini urusan KPI. KPI harus menegur dan menindak. Yang menegur seharunya KPI bukan FPI. Tetapi bagi FPI sendiri jika ada artis yang melecehkan agama, menodakan agama, atau berlaku kebanci-bancian, akan kami tegur," tegas Habib Selon.

Menurut Habib Selon, gaya kebanci-bancian sudah melanggar syariat Islam dan merusak moral bangsa. "Tidak boleh laki-laki pakai lipstik, pakai daster. Jika dibiarkan, jangan sampai FPI bertindak. Ini sama saja mengadu domba antara FPI dengan artis atau televisi yang menyiarkan. KPI baru kebakaran jenggot jika FPI minta artis yang mengumbar aurat dan kebanci-bancian ditertibkan," kata Habib Selon.

Diberitakan sebelumnya, FPI menuntut artis Olga Syahputra untuk meminta maaf kepada umat Islam karena telah melecehkan salam pada acara Pesbukers yang digelar stasiun televisi ANTV. Dalam lawakan tersebut, Olga melempar canda dengan menyebut "mengucap salam kayak pengemis".
sumber

432215

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites