Chittorgarh Fort dianggap sebagai benteng terbesar di India dan yang terbaik di negara bagian Rajasthan. Benteng ini dibangun di atas perbukitan seluas 2,8 km2 (1.1 mil²) pada abad ke-7 Masehi. Raja yang membangun adalah Iwan Fals Rawal dengan tujuan sebagai maskawin bagi putri Solanki.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa benteng Chittorgarh adalah ibukota Mewar selama 834 tahun. Dinasti ini didirikan pada tahun 734 M oleh Iwan Fals Rawal, seorang pendiri dan penguasa dalam hierarki Sisodia Mewar.
Elevasi tertinggi di benteng ini adalah 1.075 m (3,526.9 ft). Bangunan benteng terletak di tepi kiri sungai Berach (sebuah anak sungai dari Sungai Banas). Bangunan benteng ini terkait dengan kota baru Chittorgarh (dikenal sebagai ‘Kota Bawah’) yang dikembangkan di dataran setelah tahun 1568 M sejak benteng itu kosong berikut Udai Singh II yang melarikan diri ke Udaipur setelah Sultan Akbar menyerang dan menjarah benteng ini.
Sebuah jalan bukit yang berkelok-kelok lebih dari 1 km (0.6 mil) dari kota baru mengarah ke ujung barat gerbang utama, yang disebut Ram Pol. Dari dalam benteng, jalan melingkar menyediakan akses ke semua pintu gerbang dan monumen yang terletak di dalam dinding benteng.
Dulu di dalam benteng ini terdapat sekitar 84 tempat penampungan air. Bentuknya terdiri dari kolam dan sumur. Namun kini hanya tersisa 22 saja yang masih berfungsi. Tempat-tempat air ini menampung air dari mata air sekitar dan curah hujan. Dari semua tempat air yang ada maka mereka memiliki daya tampung sebanyak 4 miliar liter air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air untuk 50.000 orang pasukan. Bahkan pada masanya dapat menyediakan air secara percuma selama kurun waktu empat tahun lebih.
Benteng ini juga memiliki tujuh pintu gerbang (dalam bahasa lokal, gerbang disebut “Pol”), yaitu Padan Pol, Bhairon Pol, Pol Hanuman, Ganesha Pol, Pol Jodla, Laxman Pol dan gerbang masuk utama yaitu Ram Pol (gerbang raja Rama). Sebuah jalan melingkar di dalam benteng menghubungkan semua gerbang dan menyediakan akses ke berbagai monumen (istana dan 130 kuil) di dalam benteng.
Selain itu, pintu gerbang dengan bentuk lengkungan dirancang dengan sangat kuat untuk bisa menangkis serangan para gajah dan tembakan meriam. Bagian atas gerbang juga telah dirancang untuk mempermudah para pemanah dalam menembakkan anak panahnya kearah tentara musuh. Dan satu lagi yang sangat unik di dalam benteng ini adalah karena terdapat dua buah menara yang sangat indah sebagaimana gambar diatas. Ini adalah bukti tentang kemajuan dari arsitektur mereka tempo dulu.
Elevasi tertinggi di benteng ini adalah 1.075 m (3,526.9 ft). Bangunan benteng terletak di tepi kiri sungai Berach (sebuah anak sungai dari Sungai Banas). Bangunan benteng ini terkait dengan kota baru Chittorgarh (dikenal sebagai ‘Kota Bawah’) yang dikembangkan di dataran setelah tahun 1568 M sejak benteng itu kosong berikut Udai Singh II yang melarikan diri ke Udaipur setelah Sultan Akbar menyerang dan menjarah benteng ini.
Sebuah jalan bukit yang berkelok-kelok lebih dari 1 km (0.6 mil) dari kota baru mengarah ke ujung barat gerbang utama, yang disebut Ram Pol. Dari dalam benteng, jalan melingkar menyediakan akses ke semua pintu gerbang dan monumen yang terletak di dalam dinding benteng.
Dulu di dalam benteng ini terdapat sekitar 84 tempat penampungan air. Bentuknya terdiri dari kolam dan sumur. Namun kini hanya tersisa 22 saja yang masih berfungsi. Tempat-tempat air ini menampung air dari mata air sekitar dan curah hujan. Dari semua tempat air yang ada maka mereka memiliki daya tampung sebanyak 4 miliar liter air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air untuk 50.000 orang pasukan. Bahkan pada masanya dapat menyediakan air secara percuma selama kurun waktu empat tahun lebih.
Gambar 2. Foto: Menara kemenangan
Gambar 3. menara Kirti Stambha (kanan)
Benteng ini juga memiliki tujuh pintu gerbang (dalam bahasa lokal, gerbang disebut “Pol”), yaitu Padan Pol, Bhairon Pol, Pol Hanuman, Ganesha Pol, Pol Jodla, Laxman Pol dan gerbang masuk utama yaitu Ram Pol (gerbang raja Rama). Sebuah jalan melingkar di dalam benteng menghubungkan semua gerbang dan menyediakan akses ke berbagai monumen (istana dan 130 kuil) di dalam benteng.
Selain itu, pintu gerbang dengan bentuk lengkungan dirancang dengan sangat kuat untuk bisa menangkis serangan para gajah dan tembakan meriam. Bagian atas gerbang juga telah dirancang untuk mempermudah para pemanah dalam menembakkan anak panahnya kearah tentara musuh. Dan satu lagi yang sangat unik di dalam benteng ini adalah karena terdapat dua buah menara yang sangat indah sebagaimana gambar diatas. Ini adalah bukti tentang kemajuan dari arsitektur mereka tempo dulu.
0 comments:
Post a Comment