Mari kita kilas balik pada sejarah ketika kerajaan - kerajaan masih eksis di bumi Nusantara, kita mulai dari era kerajaan Majapahit. Dahulu bendera Merah Putih digunakan oleh kerajaan terbesar yang pernah menguasai wilayah Asia tenggara sebagai bendera Kerajaan yang sangat sakral, dan kerajaan tersebut adalah kerajaan Majapahit.
Bendera Merah Putih merupakan suar dan pemersatu Nusantara pada masa itu. Konon para prajurit kerajaan Majapahit diharuskan bersumpah setia sampai mati untuk melindungi dimana dan kapan pun bendera merah putih ini berada.
Dan menurut kepercayaan orang Jawa , sumpah para Prajurit kekaisaran Majapahit ini terus berlangsung hingga saat ini. Bisa dikatakan walaupun para prajurit kerajaan Majapahit telah lama tiada tapi arwahnya (di dunia lain sana) tetap melindungi Sang Saka Merah Putih kita.
Kenapa arwah prajurit tersebut masih melindungi bendera merah putih, hal ini disebabkan pada kepercayaan orang Jawa kuno. Bahwa sumpah itu paling diharamkan untuk dilakukan, karena sumpah tersebut mengikat orang yang mengucapkan sumpah dan tidak akan hilang meskipun kita telah meninggal.
Jadi apabila kita mengibarkan atau pun mengenakan simbol bendera merah putih, kita akan selalu diikuti dan dijaga oleh para prajurit kerajaan majapahit tersebut ( hal ini menurut kepercayaan orang Jawa).
Dan jika anda tidak percaya....cobalah perhatikan sekeliling anda....Jika anda melihat ada pembangunan konstruksi baik rumah, gedung2 bertingkat maupun jembatan anda pasti melihat para pekerja konstruksinya alias kuli, selalu memasang bendera merah putih di tiang bambu (klo komplet biasanya disertai dengan buah kelapa dan gabah diikatkan dibawah bendera). Ini dimaksudkan agar tidak terjadi malapetaka pada saat proses pembangun konstruksi tersebut (karena dilindungi oleh para prajurit majapahit). Makanya jangan heran kalau kecelakaan kerja sangat minim, padahal safety prosedur para kuli biasanya memprihatinkan.
Sebagai contoh nyata di sekitar anda, cobalah lihat kebiasaan (habit) masyarakat Jawa, saat mereka merayakan ulang tahun (biasanya pada bayi). Yang ulang Tahun biasanya selalu dibuatkan bubur merah putih dan biasanya disuruh makan bubur tersebut (dengan harapan agar selama tahun itu dilindungi oleh para prajurit tersebut).
Contoh lainnya lagi anda bisa melihat para nelayan-nelayan Jawa di pesisir pantai utara maupun di pesisir pantai selatan. Mereka tidak akan berani melaut jika bendera merah putihnya nggak terpasang, karena mereka mempercayai perlindungan yang diberikan oleh para arwah prajurit majapahit tersebut.
Satu informasi lagi yang dapat anda temukan jika anda membaca buku "Bagaimana melihat aura", dalam buku tersebut menyebutkan bahwa warna merah putih merupakan warna aura yang terbaik, dimana perbandingan warna merah dan putihnya seimbang. Jika kedua warna tersebut seimbang, maka orang tersebut dapat menghasilkan energi yang besar. Hal ini sama juga dengan filosofi Cina yakni Yin dan Yang, dimana hitam dan putih dapat saling bersinergi, apabila kedua warna tersebut seimbang.
Dari sejarah dan pertimbangan diatas mungkin yang mendasari kerajaan Majapahit maupun pendiri bangsa kita untuk memilih bendera merah putih sebagai bendera yang mereka percayai mempunyai makna dan filosofi mendalam.
Dapatkan juga informasi mengenai Bendera Merah Putih melalui Sejarah Bendera Indonesia Merah Putih, pada tulisan tersebut dipaparkan sejarah digunakannya bendera merah putih dari pandangan sejarah hingga penggunaannya dalam berbagai peristiwa sejarah di Indonesia.
Selain itu ada juga, Sejarah Bendera Merah Putih dalam tulisan tersebut dijelaskan alasan pemilihan bendera merah putih dari runut sejarah dimulai dari pendapat Prapanca, Bendera Merah Putih di Abad XX, hingga bendera merah putih di bumi Indonesia Merdeka.
sumber
0 comments:
Post a Comment