Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa perilaku ber-SMS yang terlalu sering dapat memicu munculnya nyeri urat di beberapa bagian tubuh.
Menurut studi tersebut sepertiga dari jumlah responden atau 34 persennya, yang kebanyakan anak muda berusia 16 hingga 24 tahun, mampu menghabiskan waktu seharian untuk mengirim 20 SMS per hari.
Dari angka tersebut, 16 persennya, atau satu dari enam orang pengirim SMS, mengaku memiliki ketidaknyamanan saat menulis SMS. Sebagian dari mereka bahkan merasakan sedikit sakit di sekitar pergelangan tangan, lengan, leher, dan punggung saat mereka selesai menulis SMS.
"Ber-SMS merupakan cara yang asyik untuk berkomunikasi. Namun sayangnya perangkat ponsel tidak didesain untuk memberikan kenyamanan saat melakukan penulisan SMS karena dibutuhkan gerakan berulang untuk menekan sebuah huruf dalam sebuah ponsel," ujar ahli fisioterapis Bronwyn Clifford, seperti dikutip melalui Cellular News, Jumat, 1/8-2008.
Menurut Bronwyn, kebanyakan mengetik SMS akan mengakibatkan timbulnya nyeri pada urat bahkan juga dapat menimbulkan pembengkakan urat daging di bagian bawah jempol dan pergelangan tangan.
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa kebanyakan responden di Skotlandia merupakan pengirim SMS paling produktif dibandingkan Inggris.
Sekitar 65 persen pelanggan seluler di Skotlandia mampu mengirim SMS lebih dari 20 kali per hari. Sedangkan di wilayah tenggara, hanya 41 persen pelanggan selulernya yang mampu mengirim 20 SMS atau lebih dalam sehari.
Bronwyn menyarankan agar para peminat SMS tersebut harus mulai mengurangi kegiatannya, baik frekuensi, durasi dan intensitas, mengirimkan pesan singkat melalui ponsel untuk mencegah kelelahan pada urat.
Sumber ; Rileks.Com
Dari angka tersebut, 16 persennya, atau satu dari enam orang pengirim SMS, mengaku memiliki ketidaknyamanan saat menulis SMS. Sebagian dari mereka bahkan merasakan sedikit sakit di sekitar pergelangan tangan, lengan, leher, dan punggung saat mereka selesai menulis SMS.
"Ber-SMS merupakan cara yang asyik untuk berkomunikasi. Namun sayangnya perangkat ponsel tidak didesain untuk memberikan kenyamanan saat melakukan penulisan SMS karena dibutuhkan gerakan berulang untuk menekan sebuah huruf dalam sebuah ponsel," ujar ahli fisioterapis Bronwyn Clifford, seperti dikutip melalui Cellular News, Jumat, 1/8-2008.
Menurut Bronwyn, kebanyakan mengetik SMS akan mengakibatkan timbulnya nyeri pada urat bahkan juga dapat menimbulkan pembengkakan urat daging di bagian bawah jempol dan pergelangan tangan.
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa kebanyakan responden di Skotlandia merupakan pengirim SMS paling produktif dibandingkan Inggris.
Sekitar 65 persen pelanggan seluler di Skotlandia mampu mengirim SMS lebih dari 20 kali per hari. Sedangkan di wilayah tenggara, hanya 41 persen pelanggan selulernya yang mampu mengirim 20 SMS atau lebih dalam sehari.
Bronwyn menyarankan agar para peminat SMS tersebut harus mulai mengurangi kegiatannya, baik frekuensi, durasi dan intensitas, mengirimkan pesan singkat melalui ponsel untuk mencegah kelelahan pada urat.
Sumber ; Rileks.Com
0 comments:
Post a Comment