Friday, March 30, 2012

Kronologi Ricuh Demonstran Vs Polisi di DPR

[imagetag] http://static.inilah.com/data/berita/foto/1846365.jpg

Aksi menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan ribuan demonstran di Gedung DPR, Jumat (30/3/2012) berlangsung ricuh. Polisi mengamankan setidaknya 25 orang yang diduga turut memprovokasi peserta demonstran lain dan bertindak anarkhis.

Aksi puluhan kelompok buruh, partai non parlemen dan organisasi mahasiswa yang bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sejatinya berlangsung tertib sejak digelar sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka menggelar aksi dengan berorasi di beberapa titik sepanjang Jalan Gatot Subroto, sedang pusat demonstrasi diarahkan di depan Gedung DPR.

Sambil meneriakkan yel-yel penolakan kenaikan BBM, puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi teatrikal bermandikan lumpur. Dengan bertelanjang dada mereka menunjukkan penderitaan rakyat dengan rencana kebijakan pemerintah menaikkan BBM per 1 April 2012 besok.

Dari dalam Gedung DPR, aparat kepolisian urung memakan nasi bungkus yang disumbang Yayasan Anak Bangsa karena mengandung zat berbahaya, nitrit. Kandungan zat kimia diketahui setelah tim dokter dari Polda Metro Jaya memeriksa nasi bungkus dan sayurnya yang ternyata sudah basi.

Aksi terus berlanjut hingga pukul 11.30 WIB, sebelum akhirnya demonstran memutuskan untuk menunaikan sholat Jumat di ruas jalan Gatot Subroto, berikut jalur tol dalam kota yang sudah diblokir massa sebelumnya.

Seraya menunggu keputusan sidang paripurna yang diketahui dari anggota DPR Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka diundur hingga pukul 14.00 WIB, ribuan massa terus berdatangan ke gedung wakil rakyat tersebut.

Hingga pukul 18.00 WIB massa terbilang tertib. Aksi merobohkan pagar samping kanan dan kiri Gedung DPR, berikut gerbang utama masih ditoleransi oleh aparat kepolisian yang membentuk barikade sekitar 10 meter dari gerbang utama. Adzan maghrib berkumandang dari atas mobil yang digunakan untuk orasi demonstran dan mereka menunaikan sholat maghrib secara berjamaah.

Usai sholat, salah satu orator menyemangati rekan-rekannya untuk merangsek ke dalam Gedung DPR karena pembahasan sidang paripurna belum juga memutuskan hasilnya. Demonstran menduga ada rekayasa untuk mengulur-ulur waktu, sehingga massa semakin beringas dan menyerang aparat kepolisian.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab langsung turun dan melakukan mediasi dengan perwakilan demonstran mengenai batas waktu toleransi aksi, namun tidak menemukan titik temu. Massa semakin beringas dan melempari polisi dengan batu, bata dan beberapa benda lainnya.

Bukan hanya itu, demonstran juga melempar bom molotov. Polisi tidak menerima perlakuan demonstran yang cenderung anarkhis dan memutuskan untuk memukul mundur massa dengan menggunakan kembang api, gas air mata dan water canon.

Kembang api yang diketahui mengandung zat kimia tak pelak membuat massa berlarian kocar-kacir. Satu kelompok berlari ke arah Slipi, sedang kelompok satunya mengarah ke Semanggi.

Polisi dibawah komando berikut barracuda berhasil memukul mundur hingga ke flyover Slipi, beberapa diantaranya massa mengarah ke depan Kantor Kementerian Kehutanan, kompleks Gedung DPR RI. Tidak terima dengan perlakuan polisi yang menembakkan zat berbahan kimia, massa kemudian membakar salah satu mobil aparat kepolisian di Pejompongan.

Setelah dirasa aman, melalui pengeras suara agar warga dan demonstran membubarkan diri, polisi selanjutnya memutuskan untuk kembali ke Gedung DPR, sekitar pukul 21.10 WIB.

Polisi sendiri diketahui berhasil mengamankan setidaknya 25 demonstran yang diduga bertindak anarkhis dan memprovokasi rekan-rekannya. Sementara itu korban yang menderita luka-luka ringan tercatat setidaknya ada 20 orang. Dari jumlah itu, salah satu wartawan televisi swasta terkena lemparan batu di bagian kepalanya, polisi 3 orang dan mahasiswa 1 orang.

Selain itu, polisi saat melakukan penyisiran usai kondisi terkendali di sepanjang jalan Gatot Subroto juga menemukan empat bom molotov.

sumber 

osserem 31 Mar, 2012

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites