Saturday, April 14, 2012

Berdamai dengan Diri Sendiri

Dizaman sekarang,semuanya serba instan dan cepat.Kenikmatan dan segala kemewahan dunia seakan adalah tujuan utama kita semua untuk hidup didunia.Jauh dari jangkauan kenikmatan materi itu,ada kedamaian yang bisa kita nikmati dengan mudah dan gratis.Kedamaian itu,tidak lain adalah kedamaian yang muncul karena kita berdamai dengan diri sendiri.

Saya terinspirasi menulis artikel ini berkat cerita di buku Si Cacing dan Kotorannya,karya Ajahn Brahm.Saya kenal Ajahn Brahm,tetapi dia tidak mungkin mengenal saya.Kedamaian yang diajarkan Brahm dari bukunya,sangatlah praktis dan mudah dipraktekkan.Kedamaian dari pelepasan ini sangatlah jarang terdengar.

Kita tidak perlu terlalu menekan batin kita ketika suatu masalah muncul.Alih-alih mengeluh,maka kita sebaiknya berdamai terlebih dahulu terhadap diri sendiri kemudian barulah berdamai dengan situasi yang muncul.Ketika kita berbisik dalam hati,"Oh diriku,dengan tulus kukatakan bahwa aku mencintaimu.Mari..kita jalani hidup ini dengan damai bersama.Marilah kita sepakat untuk selalu berdamai walau apapun yang kulakukan terhadap diriku sendiri." maka kedamaian itu akan dengan lembut mengisi diri kita.
Andaikata masalah muncul,tetapi karena kita sudah berdamai dengan diri sendiri,maka kepercayaan diri juga akan datang membantu kita menyelesaikan segalanya.Inilah yang disebut keharmonisan diri,kedamaian yang indah dan lembut.
Ada sebuah cerita tentang bagaimana kita tidak bisa berdamai dengan diri,dengan pikiran kita.

Disebuah desa,dua orang sahabat sedang duduk santai disebuah pondok kecil di pinggiran desa.Mereka berdua sedang santai dan membahas tentang seks.Ketika sedang asik membahas dan membayangkan,tiba-tiba dari udara muncul sebuah kendi.Seperti biasanya,orang yang melihat kendi yang muncul tiba-tiba akan penasaran dan mencoba mengusapnya."Mana tau ada jinnya..".Ternyata Benar!Muncul seorang jin sambil berkata,"Kuberi satu permintaan.."

Sang pengusap kendi langsung bilang kepada sahabatnya,saya yang usap maka saya yang berhak mengajukan permintaan,kamu diam saja ya.Kemudian si pengusap kendi berpikir sejenak tentang apa yang dia inginkan.Dari seks sampai berbagai kekayaan duniawi,dia pikirkan terus-menerus."Minta ini(kaya) ya..atau ini(banyak istri) saja?Hmm..minta apa baiknya ya?!"
Karena saking lamanya dia terus menerus berpikir untuk kenikmatannya sendiri,maka Jin itu berkata "Waktu habis,kamu tidak bisa mengajukan permintaan lagi.Sebagai gantinya,dia yang ajukan permintaan."

Dengan enteng sahabatnya menjawab,"Berikan dia kedamaian batin agar gak plin-plan"

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites