Ternyata Lumpur Lapindo Bisa Disulap Jadi Baterai - Sebuah bencana ternyata bisa menjadi berkah bagi yang mau berupaya. Seperti yang dilakukan sekawan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) diantaranya, Aji Christian Bani Adam (FMIPA-Kimia), Umarudin (FMIPA-Biologi), Oki Prisnawan Dani (Fakultas Ekonomi), dan Yoga Pratama (Fakultas Ilmu Keolahragaan).
Mereka menyulap bencana lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo Jawa Timur menjadi peluang berinovasi sekaligus turut membantu warga di kawasan tersebut. Yakni dengan memanfaatkan lumpur disana untuk membuat baterai bernama LUSI Cell Battery. Adapun nama LUSI sendiri merupakan kepanjangan dari Lumpur Sidoarjo.
Aji mengatakan, tingkat salinitas lumpur yang cukup tinggi yakni mencapai 40% menjadi alasan untuk membuat baterai. Apalagi didukung dengan kandungan logam akibat pengeboran, misalnya lantanida, merkuri, timbal, mangan, seng, natrium dan lainnya.
"Logam yang dikandung dalam lumpur lapindo Sidoarjo ini merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam baterai," ungkapnya.
Mereka berempat melakukan observasi selama tujuh bulan sejak Desember 2011, dan penemuan itu diikutsertakan dalam kompetisi Technopreneurship yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi di Graha Widya Puspiptek Serpong, 9-21 Juli lalu. Dan kerja keras itu pun menuai hasil dengan meraih Juara II pada lomba tersebut.
Sementara itu, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unnes Prof Masrukhi mengaku, bangga dengan prestasi yang ditorehkan para mahasiswanya tersebut. Masrukhi juga berharap, apa yang sudah dicapai oleh Aji dan kawan-kawan tersebut dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya di Unnes untuk berkreasi sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas.
"Jika penemuan tersebut dapat dikembangkan lebih jauh, dan dapat diproduksi secara masal oleh investor maka akan sangat berguna kedepannya. Saya juga bangga dengan sistem pemasarannya yang turut memikirkan nasib korban lumpur dengan menyumbang satu kilogram beras dalam setiap penjualan baterai," tandasnya.
Sumber
Mereka menyulap bencana lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo Jawa Timur menjadi peluang berinovasi sekaligus turut membantu warga di kawasan tersebut. Yakni dengan memanfaatkan lumpur disana untuk membuat baterai bernama LUSI Cell Battery. Adapun nama LUSI sendiri merupakan kepanjangan dari Lumpur Sidoarjo.
Aji mengatakan, tingkat salinitas lumpur yang cukup tinggi yakni mencapai 40% menjadi alasan untuk membuat baterai. Apalagi didukung dengan kandungan logam akibat pengeboran, misalnya lantanida, merkuri, timbal, mangan, seng, natrium dan lainnya.
"Logam yang dikandung dalam lumpur lapindo Sidoarjo ini merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam baterai," ungkapnya.
Mereka berempat melakukan observasi selama tujuh bulan sejak Desember 2011, dan penemuan itu diikutsertakan dalam kompetisi Technopreneurship yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi di Graha Widya Puspiptek Serpong, 9-21 Juli lalu. Dan kerja keras itu pun menuai hasil dengan meraih Juara II pada lomba tersebut.
Sementara itu, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unnes Prof Masrukhi mengaku, bangga dengan prestasi yang ditorehkan para mahasiswanya tersebut. Masrukhi juga berharap, apa yang sudah dicapai oleh Aji dan kawan-kawan tersebut dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya di Unnes untuk berkreasi sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas.
"Jika penemuan tersebut dapat dikembangkan lebih jauh, dan dapat diproduksi secara masal oleh investor maka akan sangat berguna kedepannya. Saya juga bangga dengan sistem pemasarannya yang turut memikirkan nasib korban lumpur dengan menyumbang satu kilogram beras dalam setiap penjualan baterai," tandasnya.
Sumber
0 comments:
Post a Comment