Jika sebelumnya pohon buatan dibuat hanya untuk sekedar hiasan rumah, kini tidak lagi demikian. Di Columbia telah muncul pohon buatan yang mampu menghasilkan oksigen. Pohon buatan yang unik ini dapat mengonversi karbondioksida (Co2) menjadi oksigen (O2). BravoOO .. !!!
Awalnya pohon buatan ini dikembangkan oleh Klaus Lackner, profesor di Columbia University di New York yang kemudian dikembangkan oleh Global Research Technologies LLC (GRT).
Klaus Lackner menemukan bahwa resin alkalin bisa bereaksi dengan asam karbon dioksida dan setelah satu jam terpapar udara, resin bisa bereaksi penuh dengan CO2. Resin bisa mengering akibat CO2. Jika ditambahkan air maka akan melepaskan CO2 yang kemudian disimpan ke tabung. Resin kemudian bisa digunakan lagi untuk mesin pengeboran minyak lepas pantai, hidrokarbon, atau avtur. Sungguh ide yang unik dan briliant.
Satu pohon buatan bisa menyerap karbon dioksida seluas satu hektar, atau setara dengan 90 ribu ton CO2 (emisi dari 15 ribu mobil) dalam setahun. Setiap tahun ada 29 miliar ton karbon dioksida terpompa ke atmosfer: 80% berasal dari kendaraan bermotor. Setiap 1 gram bensin menghasilkan 3,14 gram Co2. Di Indonesia, konsumsi bensin tiap tahunnya mencapai 584 juta barel. Artinya, ada 291,5 juta ton karbon dioksida yang dihasilkan dalam satu tahun.
Kini kabar baik itu makin berevolusi. Pohon buatan itu sekarang tidak lagi hanya mampu menyerap Co2, namun telah dikembangkan menjadi pohon yang mampu menghasilkan oksigen (O2) pula.
Bekerja sama dengan Influx Studio, Paris, para ilmuwan mengkreasikan pepohonan dengan ranting-ranting menjulang menyerupai jamur. Di ujung-ujung ranting, mereka menempatkan panel surya sebagai energi untuk mengolah karbondioksida menjadi oksigen. Kreasi ini menjadi pusat perhatian di 'Boston treepods 2011', sebuah ajang yang melombakan pepohonan artifisial kaum urban. Meski mampu melakukan fotosintesa layaknya pohon alami, pohon-pohon buatan ini tak membutuhkan tanah dan air atau media tanam lainnya untuk tumbuh.
Demi memaksimalkan kemunculannya sebagai produk ramah lingkungan, kerangka dan ornamen pohon buatan ini memanfaatkan botol plastik daur ulang. Lewat kemampuannya mengikat karbondioksida, produk ini diharapkan akan membantu meningkatkan kualitas udara.
Dikutip dari : VIVAnews
0 comments:
Post a Comment